Pertanyaan:
Saya salah seorang anggota koperasi yang berjumlah 318 orang. Sisa simpanan anggota akhir tahun adalah Rp. 55.869.542,00 (lima puluh lima juta delapan ratus enam puluh sembilan ribu lima ratus empat puluh dua ribu rupiah). Apakah dengan jumlah simpanan modal anggota tersebut, koperasi wajib mengeluarkan zakatnya pada tiap akhir tahun? Mohon penjelasan. (Mirsa M. NIM. 473447, Penyawan, Kampar, Riau).
Jawaban:
Berdasarkan keputusan konferensi lembaga Fiqih Islam yang keempat di Jedah tahun 1988, di mana ketua PP Majlis Tarjih Muhammadiyah turut menghadirinya sebagai wakil Indonesia, diputuskan mengenai zakat harta saham antara lain sebagai berikut:
a. Wajib mengeluarkan zakat harta saham bagi pemilik-pemilik syirkah (seperti PT, Koperasi di Indonesia) maka pengeluaran itu atas nama anggota (pemegang saham) apabila ditentukan berdasarkan aturan syirkah atau pemerintah ataupun hasil musyawarah umum pemegang saham agar pengurus syirkah (koperasi) mengeluarkan zakatnya, atas nama pemegang-pemegang saham.
b. Pengeluaran zakat oleh pengurus syirkah (koperasi) itu sebagaimana pengeluaran zakat perorangan untuk hartanya. Maksudnya ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi zakat perorangan itu menjadi ketentuan zakat yang dilakukan oleh pengurus syirkah (koperasi) itu, baik macam harta yang dizakati, jumlah nisab maupun jumlah pengeluarannya.
Pengeluaran zakat harta syirkah ini atas dasar mewakili pemegang saham. Karenanya tidak perlu dikeluarkan zakat harta yayasan yang bergerak dalam urusan kesejahteraan umum seperti yayasan yang mengurus waqaf umum dan yayasan yang mengurus santunan anak yatim dan orang tua jompo dan sebagainya. (Aljihatil Khairiyyah).
Melihat qarar atau keputusan itu, koperasi Anda tidak perlu membayar zakatnya sejumlah 2,5% kali jumlah modal koperasi pada akhir tahun, sekalipun jumlah modal mencapai Rp. 55 juta lebih yang melihat ukuran nisab telah tercapai. Tetapi kalau dilihat dari milik rata-rata pemegang saham, seseorang pemegang saham hanya memiliki simpanan sekitar Rp. 55.869.542,00 : 318 orang anggota = Rp. 1.756.900,00 yang jelas tidak mencapai batas nisab yang ukurannya yakni seharga emas murni seberat 85 gram.
Saat ditulis jawaban ini 1 gram emas murni berharga sekitar: Rp. 22.000,00 sehingga 85 gram berarti 85 kali Rp. 22.000,00 sama dengan Rp. 1.870.000,00.
Dilihat dari segi lain, koperasi yang masih kecil dapat digolongkan dalam jihatil khairiyyah tadi, karena tujuannya belum dapat digolongkan ada tujuan komersil. Tetapi hanya sekedar untuk mencukupkan kebutuhan sehari-hari, seperti koperasi Pegawai Negeri dalam salah sebuah instansi, yang baru dapat menghimpun dana yang relatif kecil dan aktivitasnya pun baru dapat menyediakan bon hutang barang-barang keperluan sehari-hari.
Lain halnya kalau koperasi yang sudah dapat menghimpun dana memenuhi nisab, tentu koperasi yang demikian dapat digolongkan pada koperasi yang pengurusnya dapat mengeluarkan zakat atas nama pemilik saham. Kita gambarkan kalau seseorang anggota koperasi memiliki saham Rp. 2.000.000,00 sedang anggota koperasi berjumlah 300 tentu akan terkumpul uang Rp. 600 juta. Koperasi yang demikianlah yang tentunya usahanya akan bertujuan komersil, dan perlu pengurus membayar zakatnya atas nama anggota.