IbadahShalat

Shalat Iftitah, Berjamaah atau Sendiri-sendiri?

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum  w. w.

Dengan ini kami sampaikan bahwa di masjid al-Azhar Muhammadiyah Cabang Lamongan sebelum Ramadhan 1428 pelaksanaan shalat iftitah dilaksanakan dengan sir dan sendiri-sendiri. Kemudian dalam rapat Takmir Masjid ada pertanyaan apakah shalat iftitah dilakukan dengan berjamaah atau sendiri-sendiri. Setelah mendengarkan penjelasan dalam pengajian yang disampaikan oleh tokoh Muhammadiyah dan beliau mengutip penjelasan tentang kaifiyat shalat iftitah yang dimuat dalam buku Tanya Jawab Agama, adanya perubahan dalam cara pelaksanaan shalat iftitah yaitu shalat iftitah dilaksanakan dengan berjamaah. Apakah benar shalat iftitah itu dilaksanakan dengan berjamaah?

Pertanyaan dari:
Bapak Rusydi, Takmir Masjid al-Azhar, Muhammadiyah Cabang Lamongan Jawa Timur
(disidangkan pada hari Jum’at, 15 Rabiulawal 1432 H / 18 Februari 2011 M)

Jawaban:

Terima kasih atas pertanyaan bapak. Untuk menjawab pertanyaan yang bapak sampaikan, perlu kami kemukakan beberapa hadis sebagai berikut:

1. Hadis riwayat Ibnu Abbas:

حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ شُعَيْبِ بْنِ اللَّيْثِ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ جَدِّي عَنْ خَالِدِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِلَالٍ عَنْ مَخْرَمَةَ بْنِ سُلَيْمَانَ أَنَّ كُرَيْبًا مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ قَالَ سَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ كَيْفَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِاللَّيْلِ قَالَ بِتُّ عِنْدَهُ لَيْلَةً وَهُوَ عِنْدَ مَيْمُونَةَ فَنَامَ حَتَّى إِذَا ذَهَبَ ثُلُثُ اللَّيْلِ أَوْ نِصْفُهُ اسْتَيْقَظَ فَقَامَ إِلَى شَنٍّ فِيهِ مَاءٌ فَتَوَضَّأَ وَتَوَضَّأْتُ مَعَهُ ثُمَّ قَامَ فَقُمْتُ إِلَى جَنْبِهِ عَلَى يَسَارِهِ فَجَعَلَنِي عَلَى يَمِينِهِ ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِي كَأَنَّهُ يَمَسُّ أُذُنِي كَأَنَّهُ يُوقِظُنِي فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ قَدْ قَرَأَ فِيهِمَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ صَلَّى حَتَّى صَلَّى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً بِالْوِتْرِ ثُمَّ نَامَ فَأَتَاهُ بِلَالٌ فَقَالَ الصَّلَاةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَامَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ صَلَّى لِلنَّاسِ (رواه أبو داود:الصلاة: فى صلاة الليل:1157)

Baca juga:  Pahala dan Keutamaan Puasa Senin Kamis

Artinya: Abdul Malik bin Syu’aib bin al-Lais telah menceritakan kepada kami, ayahku telah menceritakan kepadaku, diriwayatkan dari kakekku, diriwayatkan dari Khalid bin Yazid, diriwayatkan dari Sa’id bin Abi, diriwayatkan dari Makhramah bin Sulaiman sungguh Kuraib hamba ibnu Abbas ia menceritakan bahwa dirinya berkata: Saya bertanya kepada Ibnu Abbas, bagaimana shalat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada malam hari di mana saya bermalan di tempatnya sedang beliau (Rasulullah) berada di tempat Maimunah, maka beliau pun tidur, apabila waktu telah memasuki sepertiga malam atau setengahnya beliau bangun dan menuju ke griba (wadah air dari kulit) kemudian beliau berwudhu dan aku pun berwudhu bersama beliau, lalu beliau berdiri (untuk melakukan shalat) dan aku pun berdiri di sebelah kirinya, maka beliau menjadikan (memindahkan) aku berada di sebelah kanannya, kemudian beliau meletakkan tangannya di atas kepalaku, seolah-olah beliau memegang telingaku, seolah-olah beliau membangunkanku, kemudian beliau shalat dua rakaat ringan-ringan, beliau membaca ummulQuran pada setiap raka’at, kemudian beliau mengucapkan salam sampai beliau shalat sebelas raka’at dengan witirnya, kemudian beliau tidur. Maka sahabat Bilal menghampirinya sambil berseru; waktu shalat wahai Rasulullah, lalu beliau bangkit (bangun dari tidurnya) dan shalat dua rakaat, kemudian memimpin shalat orang banyak. [HR. Abu Dawud; kitab as-Shalat, bab fi shalat al-Lail, hadis no. 1157]

2. Hadis riwayat Hudzaifah:

عن حُذَيْفَةَ بْنِ اليَمَانِ قَالَ: أَتَيتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهَ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ، فَتَوَضَّأَ وَقَامَ يُصَلِّي، فَأَتَيْتُهُ، فَقُمْتُ عَنْ يَسَارِه، فَأَقَامَنيَ  عَنْ يَمِيْنهِ، فَكَبَّرَ، فَقَالَ: « سُبْحَانَ اللهِ ذِي اْلَمَلَكُوْتِ، وَالْجَبَرَوت، وَالْكِبْرِيَاءِ، وَالْعَظَمَةِ » -الْحَدِيْثُ [اَخْرَجَهُ الطَّبْرَانِى فِى اْلأَوْسَطِ وَقَالَ فِى مَجْمَعِ الزَّوَائِدِ: رِجَالُهُ مُوَثَّقُوْنَ: الجزء الول: 107]

Baca juga:  Doa Iftitah Menurut Putusan Tarjih

Artinya: Diriwayatkan dari Hudzaifah bin al-Yaman ia berkata: Aku pernah mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam. Beliau mengambil wudhu kemudian shalat lalu aku menghampirinya dan berdiri di sebelah kirinya lalu aku di tempatkan di sebelah kanannya, kemudian beliau bertakbir dan membaca: “Subhanallahi dzil malakuti wal jabaruti wal kibriya`i wal ‘azhamah.” [HR. ath-Thabrani dalam kitab al-Ausath dengan mengatakan bahwa perawinya orang terpecaya, juz 1: 107]

Penjelasan:

Hadis riwayat Abu Dawud di atas, dalam kitab as-Shalat,  bab fi shalat al-Lail, hadis no. 1157 dan hadis riwayat ath-Thabrani dalam kitab al-Ausath  juz 1: 107 menjelaskan bahwa pada suatu malam Hudzaifah al-Yamani shalat iftitah 2 rakaat bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia (Hudzaifah) berada di sebelah kiri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian beliau memindahkan posisinya ke sebelah kanan beliau.

Dalam kitab syarah sunan Abu Dawud dijelaskan bahwa kalimat فَقُمْتُ إِلَى جَنْبِهِ عَلَى يَسَارِهِ فَجَعَلَنِي عَلَى يَمِينِهِ menjadi dalil tentang posisi makmum yang hanya seorang berada di sebelah kanan imam. Apabila ada seorang makmum berdiri di sebelah kiri imam, maka makmum tersebut hendaklah bergeser (pindah) ke sebelah kanan imam, dan jika makmum tidak bergeser (pindah posisi), maka imam memindahkan makmum tersebut ke sebelah kanannya.

Berdasarkan atas pemahaman terhadap kedua hadis di atas dan syarahnya, kami berkesimpulan bahwa shalat iftitah yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama dengan Hudzaifah al-Yamani dilaksanakan dengan berjamaah. Dengan demikian sebagaimana yang bapak tanyakan, bahwa shalat iftitah dapat dilaksanakan dengan berjamah berdasar pada kedua hadis tersebut.

Wallahu a’lam bisshawab

Sumber: Majalah Suara Muhammadiyah: No. 9, 2011

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button