Al-Qur'an dan Hadits

Maksud Hadis “Kembali dari Jihad Kecil Menuju Jihad Besar”

Pertanyaan:

Mohon penjelasan sekitar kesahihan hadits Nabi yang artinya: “Kita kembali dari jihad kecil menuju ke jihad besar”.

Jawaban:

Hadits yang saudara sebutkan itu berbunyi:

رَجَعْنَا مِنَ اْلجِهَادِ اْلأَصْغَرِ إِلَي اْلجِهَادِ اْلأَكْبَرِ. قَالُوا: وَمَا جِهَادُ اْلأَكْبَرِ؟ قَالَ: جِهَادُ اْلقَلْبِ أَوْ جِهَادُ النَّفْسِ.

Artinya: “Kami telah kembali dari jihad kecil menuju jihad besar. Mereka berkata: Apakah jihad besar itu? Nabi saw menjawab: Jihad hati atau jihad nafsu.”

Hadits itu memang masyhur di dalam masyarakat terutama di kalangan orang sufi dan riwayat itu terdapat dalam kitab Ihya’ ‘Ulumiddin karangan al-Ghazali, yang menurut penilaian al-Iraqy hadits itu adalah hadits dla’if (lemah) tidak bisa dipakai untuk menetapkan hukum. Bahkan menurut penelitian al-Hafidz Ibnu Hajar al-Atsqalani, itu bukan hadits, tetapi semacam atsar, berasal dari ucapan Ibrahim bin ‘Abalah.

Memang atsar atau hadits dla’if itu masuk nalar, artinya memerangi hawa nafsu lebih komplek dan berat dari perang fisik, namun demikian tidak benar kalau dipahamkan bahwa sekarang tidak ada peperangan yang lebih besar dari perang Badar pada waktu itu, mengingat jumlah umat Islam waktu itu masih sedikit. Juga tidak boleh kita samakan perkataan “al-qital” (perang fisik), juga memerangi hawa nafsu, berjuang dengan harta, dan ilmu serta fikiran. Itu semua dicakup oleh kata “jihad” dan tidak tertampung dalam kata “qital”.

Sumber: Majalah Suara Muhammadiyah, No. 5, 2003

Baca juga:  Lafal Shadaqallahul 'Azhim, Adakah Tuntunannya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button