I’tiqad (Keyakinan) Muhammadiyah Tentang Hari Kiamat dan Imam Mahdi
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Izinkan saya seorang kader muda Muhammadiyah memohon fatwa kepada Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah berkenaan dengan perkara-perkara berikut:
- Bagaimana pandangan keyakinan (i’tiqad) Muhammadiyah mengenai tanda-¬tanda hari kiamat, seperti: Turunnya kembali Nabi Isa as, kemunculan Dajjal dan Ya’juj Ma’juj?
- Bagaimana i’tiqad Muhammadiyah mengenai Imam Mahdi yang akan muncul bersamaan dengan turunnya Nabi Isa a.s.?
Demikan, mohon kiranya Majelis Tarjih dan Tajdid berkenan menjawabnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pertanyaan Dari:
Luqman Amirudin Syarif, [email protected]
(disidangkan pada Jum’at, 23 Muharram 1429 H / 1 Februari 2008 M dan 9 Rabiul Awal 1430 H / 6 Maret 2009 M)
Jawaban:
Sehubungan dengan pertanyaan No. 1, yaitu tentang tanda-tanda hari kiamat, kalau tanda-tanda itu diterangkan oleh dalil-dalil al-Quran dan hadis-hadis yang mutawatir, maka Muhammadiyah meyakininya, karena sesuai dengan manhaj yang dipegang Muhammadiyah, menyangkut soal i’tiqad (keyakinan), dalilnya harus mutawatir. Turunnya Nabi Isa a.s. pada akhir zaman, tidak diterangkan oleh al-Quran dan juga oleh hadis-hadis yang mutawatir tetapi oleh hadis shahih saja. Di dalam al-Quran surat Ali Imran (3) ayat 55 Allah swt berfirman:
إِذْ قَالَ اللّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُواْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Artinya: “(ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, Sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku …” [QS. Ali Imran (3): 55]
Sehubungan dengan ayat ini, sebahagian mufassir/ para ulama berpendapat dengan mena’wilkan ayat tersebut dengan apa yang diistilahkan mereka dengan “taqdim ta’khir” (mendahulukan dan mengemudiankan), diberikan arti sebagai berikut:
إِنِّي رَافِعَكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمُتَوَفِّيكَ بَعْدَ أَنْ تَنْزِلَ مِنَ السَّمَاءِ، أَيْ أَنَّهُ رَفَعَهُ إِلَى السَّمَاءِ حَيًّا بِجِسْمِهِ وَرُوحِهِ وَسَيَنْزَلُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ، فَيَحْكُمُ بِشَرِيعَةِ الإِسْلاَمِ ثُمَّ يُمِيتُهُ اللهُ
Artinya: “Sesungguhnya Aku (Allah) mengangkatmu kepada-Ku, mensucikanmu dari (tipu daya) orang-orang kafir dan (Aku) mewafatkan kamu sesudah kamu turun dan langit,” artinya bahwasannya Allah mengangkatnya ke langit dalam keadaan hidup jasad dan ruhnya dan kelak dia akan turun pada akhir zaman, lalu dia menghukum dengan syariat Islam kemudian Allah mematikannya.
Pendapat ini untuk menampung sejumlah hadis shahih yang mengatakan bahwa Isa a.s. akan turun ke bumi pada akhir zaman, sekalipun hadis-hadis itu tidak sampai kepada derajat mutawatir.
Adapun sebahagian mufassir / ulama yang lain berpendapat bahwa yang dimaksud dengan perkataan “التوفى” (diwafatkan) adalah الأَمَاتَةُ اْلعَادِيَةُ yang artinya kematian biasa (fisik), sedangkan “الرفع” adalah رَفْعُ الرُّوحِ وَاْلمَكَانَةِ لاَ اْلمَكَانَ كَمَا قَالَ تَعَالَى فَي شَأْنِ إِدْرِيسَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ: وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًا , yang artinya pengangkatan ruh (Isa) dan kedudukannya, bukan tempat (dalam arti fisik) sebagaimana firman Allah swt mengenai keadaan Nabi Idris a.s.: “Dan telah kami angkat dia (Idris) dalam kedudukan yang tinggi (mulia)
Dalam masalah Isa a.s. ini Muhammadiyah condong kepada pendapat yang kedua dan memandang tidak perlu adanya “taqdim dan ta’khir”, karena tidak ada kerumitan dalam memahami ayat 55 surat Ali lmran di atas, dengan meminjam ucapan pengarang Tafsir al-Manar:
إِنَّ مُخَالَفَةَ التَّرْتِيبِ فِي الذِّكْرِ لِلتَّرْتِيبِ فِي اْلوُجُودِ لاَ يَأتِي فِي اْلكَلاَمِ الْبَلِيغِ إِلاَّ لِنَكْتَةٍ، وَلاَ نَكْتَةَ هَذَا لِتَقْدِيمِ التُّوُفِّيِ عَلَى الرَّفْعِ إِذْ الرَّفْعُ هَوَ اْلأَهَّمُ لِمَا فِيهِ مِنَ اْلبِشَارَةِ بِالنَّجَاةِ وَرِفْعَةِ اْلمَكَانِ
Artinya: “Bahwa perbedaan tertib (urutan) dalam sebutan itu untuk memberi pengertian tertib dalam wujudnya tidak tampil dalam perkataan yang baligh kecuali karena ada kerumitan, dan di sini tidak ada kerumitan untuk mendahulukan kematian atas pengangkatan, justru pengangkatan itu yang lebih penting karena di dalamnya mengandung berita gembira dengan kemenangan dan tinggi kedudukan itu.”
Mengenai kemunculan Dabbah dan Ya’juj Ma’juj, hal itu diyakini sepenuhnya oleh Muhammadiyah karena diterangkan oleh al-Qur’an, masing¬-masing dalam surat an-Naml ayat 82 dan dalam surat al-Anbiya ayat 96-97, sekalipun secara mujmal dan mubham tanpa ada rinciannya. Sedangkan Dajjal, tidak disebutkan dalam al-Qur’an, tetapi disebutkan dalam hadis-hadis shahih dan hampir mendekati derajat mutawatir, atau paling tidak bersifat masyhur.
Mengenai pertanyaan No. 2, sebelum kami menegaskan keyakinan Muhammadiyah terhadap Imam Mahdi yang akan muncul pada akhir zaman, perlu anda ketahui bahwa paham tentang adanya Imam Mahdi berkembang dalam kalangan Syiah Imamiyah. Menurut Syiah Imamiyah pada akhir zaman akan datang seorang khalifah yang adil dari keturunan Ali bin Abi Thalib r.a. dengan nama-nama Mahdi, yang akan berkuasa di seluruh dunia Islam.
Paham tentang Imam Mahdi pada mulanya termasuk rekayasa dan strategi Syiah Imamiyah untuk mengimbangi kerajaan Bani Umayyah yang memerintah dengan penuh penindasan kepada pengikut Ali bin Abi Thalib pada waktu itu. Sementara menunggu munculnya Imam Mahdi, maka dunia ini dipimpin oleh tokoh-tokoh spiritual Syiah yang kasat mata (rijalul qhaib) yang susunannya terdiri dari seorang Quthub atau Qhaus yang diberi nama Insan Kamil, empat orang Autad sebagai menteri, tujuh orang Abdal, dua belas orang Nukaba’ dan tiga ratus orang Nujaba.
Dengan mudah dapat dibantah bahwa kerajaan batin itu yang dikendalikan oleh orang-orang kasat mata tersebut (rijalul qhaib) pada hakikatnya tidak ada, itu hanya imajinasi orang Syiah, tidak bisa diterima oleh akal dan naql (Syara). Begitu pula dengan Imam Mahdi yang dalam masyarakat Jawa disebut Ratu Adil. Muhammadiyah tidak meyakini adanya Imam Mahdi, karena tidak berdasar kepada dalil-dalil yang mutawatir.
Menurut Ibnu Khaldun, bahwa cerita tentang Imam Mahdi sangat simpang siur sumbernya dari golongan Syiah, tidak jelas ujung pangkalnya. Soal Imam Mahdi oleh musuh-musuh Islam dipakai sebagai senjata untuk merusak Islam, seperti adanya klaim dari Mirza Ghulam, di samping sebagai Nabi juga sebagai Mahdi.
Memang terdapat beberapa riwayat yang dinilai bertolakbelakang dan ternilai dhaif dengan kebanyakan riwayat yang membicarakan seputar masalah ini. Riwayat-riwayat yang lemah dan bertolakbelakang dengan riwayat-riwayat yang kuat itu di antaranya:
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا رَأَيْتُمُ الرَّايَاتِ السُّوْدِ قَدْ جَاءَتْ من قِبَلِ خُرَاسَانَ فَأْتُوهَا فَإِنَّ فِيْهَا خَلِيْفَةُ اللهِ اْلمَهْدِيِّ. [رواه أحمد]
Artinya: “Diriwayatkan dari Tsauban, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Apabila kalian melihat panji-panji hitam datang dari Khurasan maka datangilah meskipun dengan merangkak di atas es, karena di dalamnya ada khalifah Allah, (yaitu) al-Mahdi.” [HR. Ahmad]
Dalam sanad riwayat ini terdapat Ali bin Zaid yang dinilai oleh para ulama kritikus hadis sebagai dha’if. Bahkan ia banyak memiliki riwayat munkar yang hanya diriwayatkan olehnya. Jadi keseluruhan periwayatannya tidak bisa dijadikan argumen. Hadis ini juga digunakan oleh Bani Abbas (Dinasti Abbasiyah) sebagai justifikasi bahwa al-Mahdi akan muncul dari kelompok mereka, di mana keyakinan mereka ini bertentangan dengan banyak riwayat yang lebih kuat bahwa al-Mahdi yang sebenarnya akan muncul dari keturunan Nabi (ahlu bait) yang mempunyai nama yang sama dengan Nabi dan nama bapak Nabi, Muhammad bin Abdullah.
Namun demikian, jika ditelisik lebih seksama ternyata banyak ulama seperti al-Hafizh Abu Hasan al-Abiri dan Imam asy-Syaukani juga Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnu al-Qayim al-Jauziyah berpendapat bahwa hadits-hadis yang membicarakan tema ini memang mayoritas derajatnya ahad. Tetapi jika ditinjau secara menyeluruh akan ditemukan kandungan satu hadis mendukung hadis lain. Baik kandungan khusus (seperti hadis yang menceritakan ciri-ciri fisik al-Mahdi) maupun kandungan umum. Terkadang ada hadis yang membicarakan asal usulnya (al-Mahdi) dari keturunan Nabi saw, lalu ada hadis lain yang menerangkan kondisi kehidupan saat al-Mahdi memimpin. Jika kita urutkan, maka kita akan dapati semacam keselarasan yang sama-sama menerangkan bahwa al-Mahdi akan keluar di akhir zaman (kandungan umum). Dengan demikian dari segi kandungan khusus, maka hadis semisal yang menerangkan ciri fisik al-Mahdi berstatus ahad, namun dari segi kandungan umum, maka hadis ini adalah mutawatir ma’nawi. Dan derajat mutawatir ma’nawi ini telah menjadi ijmak ulama untuk menerimanya.
Di antara beberapa riwayat mutawatir ma’nawi itu ialah;
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قالَتْ: سَمِعْتُ رَسُولَ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «المَهْدِيُّ مِنْ عِتْرَتِي مِنْ وَلَدِ فَاطِمَةَ. [رواه أبو داوود]
Artinya: “Diriwayatkan dari Ummu Salamah, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: Al-Mahdi berasal dari keluargaku dari anak Fatimah.” [HR. Abu Dawud]
عَنْ عَبْدِ اللهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنَ الدُّنْيَا إلاَّ يَوْمٌ لَطَوَّلَ اللهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ ثُمَّ اتَّفَقُوا حَتَّى يَبْعَثَ رَجُلاً مِنِّي أوْ مِنْ أهْلِ بَيْتِي يُوَاطِىءُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أبِيهِ اسْمَ أبِي. [رواه أبو داوود]
Artinya: “Diriwayatkan dari Abdullah, dari Nabi saw, beliau bersabda: Seandainya dunia hanya tinggal sehari, Allah pasti akan memanjangkan hari itu sampai Allah mengutus seorang laki-laki dariku, atau dari keluargaku, yang namanya sama dengan namaku dan nama ayahnya sama dengan nama ayahku.” [HR. Abu Dawud]
Imam asy-Syaukani berpendapat; “Hadis-hadis mengenai kedatangan al-Mahdi al-Muntazhar yang bisa diteliti sebanyak lima puluh. Di antaranya ada yang shahih, hasan, dan dha’if. Riwayat-riwayat ini mutawatir tanpa ada keraguan dan kerancuan di dalamnya.” (Shadiq Hasan Khan dalam al-Idza’ah: 113-114 menukil dari al-Taudhih fi Tawatur Ma Ja’a fi al-Mahdi al-Muntazhar wa al-Dajjal wa al-Masih oleh Imam asy-Syaukani).
Berdasarkan keterangan di atas, kami berpendapat bahwa keyakinan terhadap al-Mahdi merupakan bagian dari keyakinan terhadap hal-hal ghaib adalah benar menurut hadis-hadis mutawatir ma’nawi. Akan tetapi, terkait dengan fenomena munculnya klaim-klaim dari pihak-pihak tertentu yang mengaku-aku sebagai al-Mahdi, maka kami menyarankan agar umat Islam berhati-hati dan tidak mudah percaya pada klaim-klaim seperti tersebut di atas yang tidak jelas kebenarannya. Umat Islam hendaknya bersikap kritis dan terus mengkaji persoalan-persoalan seperti ini melalui sumber-sumber yang jelas, yakni al-Quran dan as-Sunnah.
Wallahu a’lam bishshawab
Sumber: Majalah Suara Muhammadiyah No. 7, 2009
HARI KIAMAT, AKHIR ZAMAN DAN PAHAM MESIANIK
Pertama, dalam Al Quran tegas memuat soal Hari Kiamat (a.l. QS. 2:85 atau 7:187) atau Hari Akhir (QS. 2:8) mau pun ada beberapa nama lain dari Hari Kiamat. *). Lalu, apakah Al Quran memuat istilah Akhir Zaman?
Istilah akhir zaman tidak ditemukan dalam Alquran, namun terdapat beberapa ayat yang mengisyaratkan bahwa dimasa yang akan datang masyarakat dunia berada di bawah kekuasaan yang berdasarkan nilai-nilai ketauhidan dan keadilan. Di masa itu kekuasaan akan diwarisi dan dipegang oleh orang-orang saleh dan kebenaran akan mengalahkan kebatilan.**)
Kedua, jika dilihat uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa istilah Hari Kiamat atau Hari Akhir ‘tidak sama’ baik nama mau pun materinya sehingga anggapan Hari Kiamat sama dengan Akhir Zaman itu tidak benar alias menyesatkan pemahaman umat Muslim itu sendiri. Hari Kiamat menurut Al Quran tidak ada memuat sinyal akan turun kembali Isa Al Masih karena beliau pun menyatakan bakal wafat (QS. 5:117) sama dengan wafatnya Nabi Muhammad SAW (QS. 3:144). Apa iya Nabi Isa putra Maryam lebih hebat dari Nabi Muhammad SAW, Rasul Allah dan penutup para nabi (QS. 33:40) wafat tapi Isa Al Masih tidak wafat-wafat sampai Hari Kiamat? Kononlah pula soal Imam Mahdi yang sedang raib (versi Syiah, tidak mati-mati) akan muncul atau Imam Mahdi (versi Ahlussunnah yang belum lahir-lahir) akan berduet dengan Isa Al Masih yang kembali lagi ke bumi ini?
Ketiga, dalam Hadits Nabi Muhammad SAW tentang rukun iman pun tidak ada istilah Akhir Zaman tapi yang ada istilah Hari Kiamat sejalan dengan Al Quran. Pada akunnya agama tandingan ISLAM (QS. 3:19 dan 5:3) yakni agama Islam Nusantara memuat tulisan dengan judul: ’31 Tanda-tanda Akhir Zaman menurut Al Quran’, ternyata tidak ada satu ayat pun dalil Al Quran tentang istilah Akhir Zaman tapi yang dimuat berdasarkan dalil hadits bahkan hadits yang dimuatnya pun hampir semua menyebutnya Hari Kiamat bukan Akhir Zaman. ***)
Keempat, kemudian muncul pertanyaan dari mana umat Muslim memahami dan meyakini adanya Akhir Zaman sampai-sampai istilah ini lebih populer dari Hari Kiamat?. Ternyata setelah ada penelitian dengan seksama maka ditemukan data dan fakta bahwa istilah AKHIR ZAMAN adalah berasal dari ALKITAB. Dari temuan, ada 20 kali disebut istilah Akhir Zaman dalam 19 ayat pada beberapa saratnya. Untuk menghindari tuduhan fitnah maka silahkan cek dan teliti sendiri kebenarannya dalam: https://www.bible.com/id/search/bible?q=akhir%20zaman
Kelima, berdasarkan uraian keempat poin di atas maka izin saya menyampaikan harapan yang tinggi kepada Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah sebagai unit kajian dari ormas besar umat Muslim, Muhammadiyah yang akan menyelenggarakan Muktamar Muhammadiyah yakni Muktamar 48 Muhammadiyah kiranya berkenan untuk mengagendakan masalah HARI KIAMAT dan AKHIR ZAMAN sehingga umat Muslim di Indonesia khusunya dan umat Muslim se dunia dapat kejelasan yang kuat dan benar.
*) https://muslim.or.id/25424-19-nama-hari-kiamat.html
**) http://id.wikishia.net/view/Akhir_Zaman
***) https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/tanda-tanda-akhir-zaman
AL QURAN TIDAK MENGENAL ISTILAH ‘AKHIR ZAMAN’ DAN HANYA MENGENAL HARI KIAMAT
ALKITAB: HANYA MENGENAL AKHIR ZAMAN DAN TIDAK ADA KIAMAT ATAU HARI KIAMAT
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِى بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا ، شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ . فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَفَارِسَ وَالرُّومِ . فَقَالَ وَمَنِ النَّاسُ إِلاَّ أُولَئِكَ
“KIAMAT tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?“ (HR. Bukhari no. 7319) *)
Kesalahan terbesar umat Muslim adalah menyamakan arti istilah HARI KIAMAT dengan AKHIR ZAMAN pada hal Hari Kiamat mutlak termuat di dalam Al Quran dan tidak istilah Akhir Zaman satu ayat pun sesuai dengan pernyataan Muhammadiyah itu sendiri tentang Hari Kiamat sbb.:
Turunnya Nabi Isa a.s. pada akhir zaman, tidak diterangkan oleh al-Quran dan juga oleh hadis-hadis yang mutawatir tetapi oleh hadis shahih saja.
Artinya: “Sesungguhnya Aku (Allah) mengangkatmu kepada-Ku, mensucikanmu dari (tipu daya) orang-orang kafir dan (Aku) mewafatkan kamu sesudah kamu turun dan langit,” artinya bahwasannya Allah mengangkatnya ke langit dalam keadaan hidup jasad dan ruhnya dan kelak dia akan turun pada akhir zaman, lalu dia menghukum dengan syariat Islam kemudian Allah mematikannya.
https://fatwatarjih.or.id/itiqad-keyakinan-muhammadiyah-tentang-hari-kiamat-dan-imam-mahdi/?fbclid=IwAR2SXJnS3ZlIVeR4_BzKDuFwt_0MFqncoONU5sNC1qOgIXGceS4rE3Foe2M
Untuk membuktikan bahwa istilah Hari Kiamat di dalam Alkitab, monggo simak:
Silahkan buka: https://www.bible.com/id
Cari hasil untuk: kiamat
Alkitab
Kami tidak menemukan apa pun yang sesuai dengan kriteria Anda. Cobalah memperluas pencarian Anda.
Cari hasil untuk: hari kiamat
Alkitab
Kami tidak menemukan apa pun yang sesuai dengan kriteria Anda. Cobalah memperluas pencarian Anda
https://www.bible.com/id/search/bible?q=kiamat
Ketika anda mencari Akhir Zaman maka muncullah:
1. Daniel 12:9 (TB)
Tetapi ia menjawab: “Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai AKHIR ZAMAN.
2. Matius 13:40 (TB)
Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada AKHIR ZAMAN.
3. Matius 13:49 (TB)
Demikianlah juga pada AKHIR ZAMAN: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar,
4. Daniel 11:35 (TB)
Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan demikian diadakan pengujian, penyaringan dan pemurnian di antara mereka, sampai pada AKHIR ZAMAN; sebab AKHIR ZAMAN itu belum mencapai waktu yang telah ditetapkan.
5. Daniel 8:19 (TB)
Lalu berkatalah ia: “Kuberitahukan kepadamu apa yang akan terjadi pada akhir murka ini, sebab hal itu mengenai AKHIR ZAMAN.
6. Matius 28:20 (TB)
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada AKHIR ZAMAN”
7. Daniel 12:13 (TB)
Tetapi engkau, pergilah sampai tiba AKHIR ZAMAN, dan engkau akan beristirahat, dan akan bangkit untuk mendapat bagianmu pada kesudahan zaman.”
8. Matius 13:39 (TB)
Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah AKHIR ZAMAN dan para penuai itu malaikat.
9. Yohanes 11:24 (TB)
Kata Marta kepada-Nya: “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada AKHIR ZAMAN”
10. Daniel 12:4 (TB)
Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada AKHIR ZAMAN; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah.”
11. Yohanes 6:39 (TB)
Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada AKHIR ZAMAN.
12. Yohanes 6:40 (TB)
Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada AKHIR ZAMAN”
13. Yohanes 6:44 (TB)
Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada AKHIR ZAMAN.
14. Yohanes 6:54 (TB)
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada AKHIR ZAMAN.
15. Yohanes 12:48 (TB)
Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada AKHIR ZAMAN.
16. Yudas 1:18 (TB)
Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: “Menjelang AKHIR ZAMAN akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka.”
17. Daniel 11:27 (TB)
Dan kedua raja itu bermaksud jahat, dan sedang mereka duduk bersama-sama pada satu meja, mereka akan saling membohongi; tetapi hal itu tidak akan berhasil, sebab AKHIR ZAMAN itu belum mencapai waktu yang ditetapkan.
18. Daniel 9:26 (TB)
Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada AKHIR ZAMAN akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan.
19. Daniel 11:40 (TB)
Tetapi pada AKHIR ZAMAN raja negeri Selatan akan berperang dengan dia, dan raja negeri Utara itu akan menyerbunya dengan kereta dan orang-orang berkuda dan dengan banyak kapal; dan ia akan memasuki negeri-negeri, dan menggenangi dan meliputi semuanya seperti air bah.
*) https://rumaysho.com/3076-mengikuti-gaya-orang-kafir-tasyabbuh.html
Alangkah baiknya jika dalam Muktamar Muhammadiyah ke-48 nanti masalah Akhir Zaman juga bisa diagendakan dan diharapkan ada keputusan dari Majelis Tarjih yang terdiri dari para ulama kelas tinggi ilmu agama dan segalanya.
Dengan demikian adanya kesimpangsiuran tentang istilah HARI KIAMAT dengan AKHIR ZAMAN bisa selesai.