IbadahPuasa

Adakah Tuntunan Puasa Bulan Rajab?

Pertanyaan :

Di kampung saya ada orang yang di bulan Rajab berpuasa sampai tujuh tetapi ada yang hanya tiga hari. Adakah tuntunan sunnah Nabi melakukan puasa itu, dan apakah fadlilahnya?

Pertanyaan dari:
Ny. Tatik Adang Jihandi, Cabang Ciledug, Cirebon, Jawa Barat

Jawaban :

Puasa di bulan Rajab secara khusus artinya fadlilah pahala puasa di bulan Rajab tidak ada kecuali bulan Rajab itu merupakan salah satu dari bulan haram (ASYHURUL HURUM), yakni bulan Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Jadi anjuran memperbanyak puasa di bulan Rajab tidak ada dalil yang khusus, demikian pula dianjurkannya puasa tiga hari di bulan Rajab juga bukan anjuran khusus, tetapi termasuk anjuran umum melakukan puasa setiap bulannya tiga hari yang disebut AYYAMUL BIEDZ, yakni tanggal 13, 14, dan 15 sebagai diriwayatkan oleh An Nasaiy yang dishahihkan Ibnu Hibban.

 قاَلَ أَبُوْ ذَرٍّ اْلغِفَّارِى رَضِىَ اللهُ عَنْهُ: أَمَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَنْ نَصُوْمَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ اْلبِيْضِ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ قَالَ : هِىَ كَصَوْمِ الدَّهْرِ )رواه النسائ و صحه ابن حبان(

Berkata Abu Dzar Al Ghiffary: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. menyuruh kepada kita untuk melakukan puasa setiap bulan tiga hari putih (bulan bersinar cemerlang) yakni di hari tanggal 13, 14 dan 15, dan beliau bersabda, puasa (tiga hari pada tiap bulan) itu seperti puasa setahun.” (HR. An Nasaiy dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban).

Ada orang yang mempertanyakan mengapa hanya tiga hari kali 12 bulan sama dengan puasa setahun, hal itu bukan sesuatu yang dilebih-lebihkan, karena memang dalam Al Quran surat Al An’am ayat 160 yang berbunyi: MAN JAA- A BIL HASANATI FALAHU ‘ASYRU AMTSALIHA yang artinya: Barangsiapa berbuat baik maka akan mendapat sepuluh kali kebaikan, sehingga puasa tiga hari sama dengan melakukan kebaikan puasa tiga-puluh hari yang sama dengan sebulan.

Baca juga:  Berjabat Tangan Setelah Shalat Berjamaah

(Fatwa ini dimuat di Buku Tanya Jawab Agama Jilid 2 Hal.152 terbitan Suara Muhammadiyah)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button